
Mobil listrik teranyar dari Toyota, yaitu model bZ3X, memperoleh respons sangat baik di pasaran China. Bahkan, pada penjualannya perdana beberapa saat yang lalu, sebanyak 10 ribu konsumen berhasil diperebutkan dalam jangka waktu satu jam saja.
Menurut laporan dari Carscoop, SUV listrik tersebut dijual dimulai dari harga terendah yaitu 109 ribu yuan atau sekitar Rp 240 jutaan. Varian total yang dipasok mencapai tujuh jenis dengan banderol tertinggi 159 ribu yuan atau kisaran Rp 359 jutaan.
Tidak heran jika pesanan untuk mobil ini sangat melimpah, hingga menyebabkan server situs web resmi perusahaan menjadi overloading karena banyaknya pelanggan yang mencoba mengakses informasi tentang Toyota bZ3X.
Berdasarkan informasi dari beberapa referensi, bZ3X dikembangkan dengan basis ini: platform Yang setara dengan AION V. Dimaklukan saja, perkembangan SUV BEV Toyota tersebut memang bekerja sama dengan GAC (Guangzhou Automobile Group Co.), yang merupakan salah satu bagian dari perusahaan seperti AION, Hyptec, dan Trumpchi.

Persamaan dapat ditemukan di sektor spion eksterior, zona kokpit belakang, pilar C, hingga layout Konsol tengah sampai desain setir kemudi juga sama. Sama halnya dengan ukurannya yang serupa, memiliki panjang 4.600 mm, lebar 1.847 mm, dan tinggi 1.645 mm.
Secara desain, model mobil listrik ini memiliki garis bodi tegas yang tersebar di berbagai sisi, menghasilkan penampilan yang canggih dan bertema masa depan dengan karakteristik unik tersendiri. Gaya desain ini masih mempertahankan konsep dari produk-produk electric vehicle Toyota sebelumnya seperti bZ4X dan juga sedan bZ3.
Saat memasuki kokpit, ruangnya terasa luas dan elegan. Kabin ini dilengkapi dengan layar sentuh floating display seluas 14,6 inci yang dipersenjatai prosesor Qualcomm Snapdragon 8155, bersama-sama dengan panel instrumen LCD berdimensi 8,8 inci.











Ada tiga opsi baterai yang disesuaikan dengan tipenya, yaitu model 430 Air dilengkapi baterai 50,03 kWh, varian 520 Pro memiliki kapasitas baterai 58,37 kWh, serta jenis 610 Max mempunyai daya baterai sebesar 67,9 kWh. Setiap tipe ini memberikan jangkauan perjalanan hingga 430 km, 520 km, dan 620 km masing-masingnya setelah diujicobakan menggunakan siklus tes CLTC TLDV Cina.
Pengisian daya didukung fast charging DC, memungkinkan pengecasan dari kondisi baterai 30 persen hingga 80 persen tuntas dalam 24 menit. Sementara pengisian normal dengan arus lebih lambat membutuhkan hingga 10 jam.